flash message

Kamis, 14 November 2013

PILIHAN VIRA

Ulangan semester II yang telah di jalan kan Vira saat ini terasa sulit. Ia harus mempertahankan namanya untuk tetap berada di kelas A. Namun, Vira mendapat sedikit penyemangat dari cowok yang sudah lama namanya tersimpan di hatinya. Ya. Dia Radit. Saat hari-hari meneganggakan selama ulangan itu berakhir, hati Vira lega. Namun, perasaan takutnya belum hilang. Ia masih menunggu hasil ulangan itu, apakah Ia remedial atau tidak. Selama seminggu ia menunggu pengumuman remedial, Vira berharap ia tidak mendapatkan satu pelajaran pun yang remedial.
Tiit , tiIt , tiit, tiit…..Saat malam hari ketika Vira sedang memainkan gitar kesayangannya, handphonenya berbunyi. Mendengar suara sms dari handphonenya, Vira lalu mengambil dan membaca isi pesan tersebut. Nomor tanpa nama dan tidak di kenal di dalam kontak hpnya, Vira bingung. Isi pesan tersebut hanya bertanya “sory, ini nomornya Vira, bukan?” melihat nomor tak di kenal itu, Vira bingung dan tidak membalas pesan tersebut. Keesokan harinya, Ia bertanya kepada teman sebangkunya.

               “May, kamu tau nomor ini enggak?” Tanya Vira kepada Maya.

               “Ini nomor Radit, Vir,” jawabnya sambil melihat nomor itu dengan teliti.

               Tak berapa lama kemudian, handphone Vira berbunyi. Seketika itu juga Radit sms Vira. Pesan itu berisi “sorry, Ini nomornya Vira, bukan?” pesan itu sama seperti pesan yang tadi malam di nomor yang sama. Setelah Vira mengetahui nomor itu adalah nomor Radit, Vira meresa senang d dan menanggapi pesan itu dengan baik dan ramah.

               Mungkin Vira telah jatuh cinta kepada Radit. Setiap hari, Vira selalu menunggu sms dari Radit. Namun, hati Vira yang sedang berbunga karena sedang dekat dengan Radit tidak bisa di gabungkan dengan keadaan Vira. Usianya yang baru 14 tahun dan masih duduk di bangku SMP belum memenuhi syarat pacaran dari orang tuanya. Vira bingung, ia tidak ingin membohongi orang tuanya, tapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya. Keesokan harinya Vira bertemu dengan Radit. Senyum kecil di bibir Radit membuat Vira yakin bahwa Radit juga menyimpan rasa yang sama dengannya. Di mulai dari perhatian dari Radit kepada Vira, sampai saat pertemuannya sekarang.

               Saat pulang dari sekolah, Vira mendapat satu pesan lagi dari handphonenya. Pesan itu ternyata dari Radit. Saat Vira membaca pesan itu, kata demi kata ia baca, ternyata Radit mengungkapkan isi hatinya lewat pesan itu. Radit menyatakan cinta atau zaman sekarang disebut dengan tembak. Vira bingung harus menjawab apa. Dalam hati ia sangat bahagia, tapi orang tuanya menentang keras Vira berpacaran. Saat itu juga Vira harus memutuskan pilihan yang benar, ia harus memilih untuk tidak menerima cinta Radit daripada harus membohongi orang tuanya. Rasa sedih , sakit, dan kecewa di rasakannya. Hatinya hancur harus menolak cinta pertamanya. Orang yang selama ini dia harapkan harus ia lepas begitu saja. Pertemanan Vira dan Radit sekarang renggang. Mereka tidak pernah mengirim pesan lewat ponsel atau bercanda gurau bila bertemu. Vira tidak menyesal atas apa yang ia pilih, mengorbankan cinta pertamanya untuk masa depannya.

Karya : Annisa Arfadina

outline berdasarkan urutan waktu

CONTOH OUTLINE BERDASARKAN URUTAN WAKTU


Kata Pengantar 
BAB 1 PENDAHULUAN 
1.1.Abstraksi 
1.2.Batasan Masalah 
1.3.Tujuan Penelitian 
BAB 2 LANDASAN TEORI 
          2.1.   FPGA
          2.2.    Sejarah FPGA
             2.2.1.   5 Perusahaan terbesar pemroduksi FPGA
          2.3.    FPGA dari masa ke masa
             2.3.1.   FPGA generasi pertama
             2.3.2    FPGA generasi kedua
             2.3.3.   FPGA generasi ketiga
BAB 3 CARA KERJA FPGA
          3.1.    Analisa Diagram Blok 
             3.1.1.   Aktifator 
             3.1.2.   Input 
             3.1.3.   Proses 
             3.1.4.   Output 
          3.2.    Analisa Rangkaian Secara detail 
          3.3.    Analisa Cara Kerja Rangkaian secara Rinci
BAB 4 PENUTUP
          4.1.    Kesimpulan 
          4.2     Saran 
 LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA 





outline berdasarkan urutan waktu :

 JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BABI. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan
BAB II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Metodologi Penulisan
BAB III. PEMBAHASAN (judul sesuai topik masalah yang dibahas)
A. Deskripsi Kasus
B. Analisis Kasus
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk sinopsis gambaran umum perusahaan yang ditulis)

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Memuat fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam
merumuskan masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan
masalah. Penulis dapat mengutip/mengemukakan pendapat para ahli, berita
melalui media massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung
terhadap fakta atau fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan
perundang-undangan yang dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat
para ahli, berita melalui media massa harusdisertai catatan kaki.

B.     Perumusan Masalah

Menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari
jawabannya. Perumusan masalah merupakanpertanyaan yang lengkap dan
terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas, diakhir
pertanyaan harus memberikan tanda tanya (?).

C.    Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan Penulisan: Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai
dalam penulisan.
b. Manfaat Penulisan: Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN

A.    Kajian Teoretis

Pemaparan beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu
dan relevan dengan pokok masalah Setiap teori yang dikutip harus disertai
penjelasan dan komentar penulis tentang kaitan teori tersebut dangan masalah.
Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus
memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan.

B.     Kerangka Berpikir

Argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah
dikemukakan dimuka. Penelitis harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling
keterkaitan antar indikator dengan permasalahan yang dibahas. Peneliti dapat
untuk mengungkapkannya dapat menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.

C.    Metodologi Penulisan

1. Tempat dan waktu: jelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan
nama perusahaan serta alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi
sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-masing program studi.
2. Metode :
a. Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif
analisis).
b. Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi,
menggunakan kuesioner).
c. Teknik Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus
keuangan, atau model analisis lain seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).

BAB III PEMBAHASAN (judul bab ini harus sesui dengan topik yang diangkat)

A. Deskripsi Kasus

Mengidentifikasi kasus-kasus yang terdapat pada perusahaan (sesuai dengan
kekhususan bidang ilmu penulis). Kasus yang diidentiftkasi di mulai dengan
kasus sederhana sampai pada kasus kompleks dan rumit sesuai dengan urgensi
fenomena yang diangkat pada perumusan masalah.
Kasus yang diangkat merupakan kasus yang ditemukan di perusahaan dan
penulis terlebih dahulu melakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan (guna
menjamin kesahihan kasus). Kasus-kasus yang bersifat rahasia tidak disarankan
untuk dibahas oleh penulis. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point uraian
penjelasan atau berupa tabel, diagram dan sebagainya.

B. Analisis Kasus

Penulis melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih sesuai urgensi
permasalahan dan berusaha mengkaitkan dengan konsep teori dan temuantemuan
lain yang dianggap perlu. Untuk mendapatkan solusi/pemecahan
terhadap kasus yang dibahas, penulis dapat juga menggunakan model-model
analisis seperti analisis SWOT, EOQ dan sebagainya sesuai kebutuhan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
peneliti harus meyimpulkan hasil temuan dari analisis kasus dalam bentuk pointpoint
penting secara jelas dan tepat (tidak boleh menulis simpulan diluar kasus yang
dianalisis). Berangkat dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran-saran
yang berguna terkait dengan kasus yang telah dianalisis (untuk jangka pendek,
menengah dan panjang) terutama ditujukan kepada perusahaan yang ditulis dan
kegunaannya bagi perkembangan IPTEK. Pada bab ini antara Kesimpulan dan Saran
masing-masing dijadikan sub-bab tersendiri.

Teknik Penulisan Laporan Karya Ilmiah

A.    Bahan dan Teknik Pengetikan

1.      Kertas

a. Kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah adalah kertas HVS 80 gram
berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm)
b. Sampul (kulit luar) berupa soft cover dari bahan buffalo atau linen pada saat
ujian karya ilmiah dan hard cover setelah ujian (revisi) dan dinyatakan lulus
dengan warna magenta.
c. Pembatas antara bab yang satu dengan bab lainnya diberikan pembatas
kertas doorslag warna magenta berlogo Universitas Negeri.

2.      Jenis Huruf

a. Naskah karya akhir menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai
akhir, yaitu Times New Roman, ukuran font 12, kecuali judul bab digunakan
ukuran font 14 dan footnote dengan ukuran font 9.
b. Huruf tebal digunakan untuk judul bab, sub bab, tabel, gambar dan lampiran
c. Huruf miring dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya istilah/kata
dalam bahasa asing, atau kata yang ingin ditekankan.

3.      Margin

Batas pengetikan dari tepi kertas untuk naskah karya ilmiah adalah sebagai berikut
a. Tepi atas 4 cm
b. Tepi bawah 3 cm
c. Tepi kiri 4 cm
d. Tepi kanan 3 cm

 4. Format

a. Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan huruf
kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas halaman.
b. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf kecil tebal
kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital.
c. Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan ketujuh
atau mulai pada ketukan delapan.
d. Tabel dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan huruf “T”
kapital seperti Tabel II.1, berarti tabel Bab II yang pertama dan seterusnya serta
penempatannya di atas tabel.
e. Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik dengan huruf
“G” kapital seperti Gambar III.1, berarti gambar Bab III yang pertama dan
seterusnya serta ditempatkan di bawah gambar.
f. Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan fasilitas program
perangkat lunak komputer. Sedangkan satuan dan singkatan yang digunakan
hanya yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu masing-masing seperti: 100 C; kg; 12
ppm; ml; dan sebagainya.
g. Istilah asing yang dalam teks dicetak miring(Italic) misalnya: et al.; ibid; supply;
centring; dan sebagainya.
h. Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan dan
sebelumnya tidak perlu diberi spasi.
i. Pemutusan kata harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.

5. Spasi                    

a. Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi, kecuali kalimat judul, sub judul,
sub bab, judul tabel, dan judul gambar serta judul lampiran adalah satu setengah
spasi.
b. Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul bab
dengan sub bab adalah empat spasi.
c. Abstrak/abstract diketik dengan jarak satu spasi; judul abstract dan seluruh teksnya
diketik dengan huruf miring (Italic).
d. Jarak spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak spasi
antara sumber pustaka.
e. Jarak baris pada kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun gambar 2 (dua)
spasi.

B.     Penomoran Halaman

1.      Halaman Bagian awal:

Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka
Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) ditempatkan pada posisi tengah bawah
halaman yang dimulai dari judul dalam (sesudah sampul) sampai dengan halaman
Riwayat Hidup. Halaman judul dan halaman persetujuan tidak diberi nomor, tetapi
diperhitungkan sebagai halaman i dan ii yang tidak perlu diketik.

2.      Halaman Utama:

Penomoran mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab Kesimpulan dan
Saran menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dst.) dan setiap judul bab nomor
diletakkan pada bagian tengah bawah dan halaman berikutnya diletakkan sudut
kanan atas dengan jarak tiga spasi. Penomoran bukan bab dan sub bab
menggunakan angka Arab dengan tanda kurung misalnya: 1), 2) atau (1), (2), dst.

3.      Halaman Bagian Akhir:

Penomoran pada bagian akhir karya ilmiah mulai dari Daftar Pustaka sampai
dengan Riwayat Hidup menggunakan angka Arab yang diketik pada marjin bawah
persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari marjin bawah teks, dan
halaman selanjutnya diketik sebelah kanan atas dengan jarak tiga spasi dari pinggir
atas (baris pertama teks) lurus dengan marjin kanan teks.

C.    KUTIPAN

Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber
aslinya. Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara
memberikan tanda petik diantara teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan. kutipan
yang menggunakan istilah atau bahasa asingdicetak miring dan diberi nomor kutipan
Ini dapat dilihat pada contoh berikut :

Menurut Hawkins, Best dan Cooney mengemukakan pengertian sikap bahwa :“Attitude
is an enduring organizational, emotional, perceptual an cognitive process with respect to
some aspect environmental (Sikap adalah suatu organisasi yang bertahan lama dari
motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa aspek
lingkungan)”1.

Sedangkan kutipan lebih dari tiga baris diketik satu spasi dan ditempatkan dalam alinea
tersendiri. Adapun ketukan baris pertama dan seterusnya sebanyak 7 ketukan. Hal Ini
dapat dilihat pada contoh berikut :

Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa kelebihan metode diskusi adalah :
1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan bukan satu jalan
2. Menyadarkan anak didik bahwa dengan diskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang baik.
3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap
toleran”2.

Sedangkan kutipan tidak langsung adalah peneliti menggambarkan suatu teori
berdasarkan sumber kutipan.

D.    CATATAN KAKI

Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Adapun usur pokok
dalam catatan kaki adalah nama penulis, judul tulisan, data publikasi (kota tempat terbit,
nama penerbit, dan tahun penerbitan), serta nomor halaman. Semua sumber kutipan
yang baru muncul pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedangkan untuk
pemunculan berikutnya digunakan singkatanibid, op. cit, atau loc. cit. Dalam menulis
catatan kaki, baris pertama harus ke dalam sebanyak 7 (tujuh) ketukan.

Ibid adalah singkatan dari ibidem, digunakan apabila sumber kutipan pertama diikuti
dengan kutipan berikutnya dimana sumbernya sama, tanpa diselingi dengan sumber
kutipan lain.

Loc. cit. adalah singkatan dari loco citato, artinya yaitu tempat yang pernah dikutip.
Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip
(halamannya sama), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.

Op. cit. adalah singkatan dari opere citato,artinya karya yang telah dikutip (dikutip
terlebih dahulu). Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah
dikutip (halamannya berbeda), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.

Contoh Penulisan Catatan Kaki:

Pada Halaman 1

1William H. Newman, Administrative Action(London: Prentice Hall, Inc., 1963),
p.463
2Ibid., p. 473
3Pangripto, “Manajemen Rumah Sakit”,Jurnal Kesehatan dan Gizi, Vol. 3 No.
2, Juni 1998, pp. 55-58
4 William H. Newman, loc. cit.

Pada Halaman 2

5Gunawan Adisaputro et al., Business Forecasting: Latar Belakang Teoretis,
Vol. 1 (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1974), p. 53.
6William H. Newman, op. cit., p.590
10John M. Spiszer, Leadership and Combat Motivation: The Critical Task, 1999,
p.1 (http://www.cgsc.army.mil/milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm).

E.     DAFTAR PUSTAKA

Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1. Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat,
penerbit dan tahun)
2. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga
huruf kedua dan seterusnya.
3. Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah
dua spasi.
4. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis
tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
5. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi
garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan
6. Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya.
Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu
dibalik.
7. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya
(tidak diindeks).
8. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar
pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun)
9. Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan
10. Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca
dan tidak boleh mencantumkan gelar .
11. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah
yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang
menerbitkan.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka

1)      Buku

a.      Satu Pengarang

Nasoetion, Andi Hakim. Metode Statstika.Yakarta: Penerbit PT Gramedia, 1980
Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations.
Chicago: University of Chicago Press, 1980.

b.      Dua Pengarang

Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y. McMullen. Financial Statement: Form, AnĂ¡lisis
and Interpretation. Petaling Jaya: Irwin Book Company, 1973
Pangestu, Subagyo dan Djarwanto. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: BPFE, 1982

c.       Tiga Pengarang

Heidirachman R., Sukanto R., dan Irawan.Pengantar Ekonomi Preusan. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Facultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, 1980.
Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan Stuart W. Cook. Research Methods in Social
Relation. New Cork: Dryden Press, 1951.

d.      Lebih Dari Tiga Pengarang

Selltiz, Claire, et al. Research Methods in Social Relations. New Cork: Holt, Rinehart &
Winston, 1959
Sukanto, et al. Business Forecasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Facultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1980.

e.       Pengarang Sama

Newman, William H. The Process of Management. London: Prentice Hall. Inc., 1961.
________________. Administratif Action. London: Prentice Hall. Inc., 1963.

f.        Tanpa Pengarang

Author’s Guide. Englewood, Cliffs, N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975.
Scientific Method in Business. Collage Park: University of Maryland, 1973.

2)      Buku Berjilid/Berseri:

Edwards, James D., et al. Accounting: A Programmed Text. Vol. I. Homewood, Illinois:
Richards D. Irwin, Inc., 1967.
Suhardi Sigit. Azas-Azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta: Fa. Sarjana, 1968.

3)      Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan:

Booth, Anne, dan Meter McCawley. Ekonomi Orde Baru. Suntingan Sujarwadi. Yakarta:
LP3ES, 1982.
Conant, James B. Teori dan Soal-Soal Ekonomi Makro. Terjemahan Faried Wijaya.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah
Mada, 1978.
Kotler, Phlips. Marketing Management. Saduran Karyadi dan Sri Suwarsi. Surakarta:
Facultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, 1978.

4)      Buku Dengan Edisi Bukan Edisi Pertama:

Djarwanto Ps. Statistik Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE, 1985.
Shepherd, William R. Historical Atlas. 8th ed. New Cork: Barnes & Noble, 1956.

5)      Bab Yang Ditulis bukan oleh Pengarang atau Penyunting Buku yang Bersangkutan:

Ahluwalia, M. “Income Inequality: Some Dimensions of the Problem”, In H. Chenery, et al.
Redistribution With Growth. London: Oxford University Press, 1974.
Soelistyo, Sudarsono, dan Ari Sudarman. “Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan
Pendapatan Dalam Repelita III”. Dalam The Kian Wie (Penyuntingan).
Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan: Beberapa Pendekatan Alternatif.
Jakarta: LP3ES, 1981.

6)      Seri atau Rangkaian:

Sutrisno Hadi. Efisiensi Kerja. Jilid I dari Seri Kapita Selekta “Psikologi Kerja”, 5 jilid.
Yogyakarta: [t.p.], [t.th].
Terman, Lewis M., dan Melita H. Olden. The Gifted Child Grows Up. Vol. 4 of the
“Genetic Studies of Genius Series”, Lewis M. Terman (ed.). Standford: Stanford University Press, 1974.

7)      Lembaga Sebagai Penyunting Buku:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: PN Balai
Pustaka, 1980.
FAO. Production Yearbook 1975. Rome: FAO, 1976.

8)      Surat Kabar:

Salim, Emil. “Forest Sustainability Management”, The Jakarta Post. Februari 6, 1977.
Karlina. “Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuan”. Kompas. 12 Desember
1981.

9)      Jurnal/Peberbitan Berkala:

Rahardjo, M. Dawam. “Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan”, Prisma. Juli 1983, 7, hal. 1-
12.
Dharmawan, Johan. “Uruea dan TPS di Indonesia dalam Analisis Permintaan
Kuantitatif”, Jurnal Argo Ekonomi. Mei 1982, 2, hal. 1 – 27.

10)  Hasil Penelitian:

Kasryno, Faisal, et al. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya Terhadap Distribusi
Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja: Kasus di Empat Desa di Jawa
Barat. Bogor: Studi Dinamika Pedesaan, 1981.
Nganji, Kalikit, et al. Regional Studi Daerah Kedu dan Surakarta. Salatiga: Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Satyawacana, 1976.

11)  Paper dalam Seminar/Lokakarya:

Mangundikoro, Apandi. “Konservasi Tanah dalam Rangka Rehabilitasi Lahan di Wilay
ah Daerah Aliran Sungai”. Kertas Kerja padaLokakarya Pola Tanam dan
Usahatani ke-IV, Bogor, 20 – 21 Juni 1983.
Suranggadjiwa, L.M. Harris. “Pengelolaan Daerah Aliran Sungai”. Kereta Kerja pada
Seminar Nasional Pengembangan Lingkungan Hidup, Jakarta, 5 – 6 Juni
1978.

12)  Bahan yang Tidak Diterbitkan:

Brizi. Teknik Perencanaan Linear untuk Penyusunan Rencana di Bidang Pertanian.
Bogor: Institut Pertanian Bogor, 1979. (Stensilan).
Coffin, Thomas E. Beyond Audience: The Measurement of Advertising Effectiveness.
(Monographed report, Undated).

13)  Karya ilmiah/Tesis/Disertasi:

Budiarto. Sebab-sebab dan Cara Pencegahan Labour Turnover di Pabrik Rokok Menara
Sala. Skirpsi Sarjana (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada, 1972.
Swenson, Geoffrey C. The Effect of Increases in Rice Production on Employment and
Income Distribution in Thanjavur District, South India. Unpublished Ph.D.
Disertation. Minchigan: Minchigan University, 1973.

14)  Artikel dalam Ensiklopedia:

Banta, Richard E. “New Harmony”,Encyclopedia Britanica (1968 ed.), vol. 16, p. 305
Morris, Edward Parmelle. “The Latin Language”, The Encyclopedia Americana(1936
ed.), vol. 17, pp. 47 – 48.

15)  Internet:

Spiszer, John M. Leadership and Combat Motivation: The Critical Task. 1999.
http://www.cgsc.army.mil /milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm. (Diakses
tanggal 12 September 1999).

http://www.unj.ac.id/fe/sites/default/files/PEDOMAN%20PENULISAN%20KARYA%20ILMIAH_0.pdf

Selasa, 05 November 2013

orang yang paling aku sayang :)

ini adalah tulisan tentang orang yang paling aku sayang.
banyak anak yang mengatakan, orang yang paling disayang adalah orang tua, pacar, istri/suami, atau bahkan suatu hal lain nya.
aku juga begitu,
hehe
banyak sekali hal yang aku sayangi,
namun yang ingin aku bahas disini adalah orang yang aku sayangi, context disini adalah DAVINA SALSABILA.
SALSA adalah adik ku, sapaan akrab ku pada nya adalah CACOL :D
dia anak ketiga dalam keluarga kami dan satu-satunya anak perempuan dari 3 bersaudara.
saat ini dia berusia 10tahun, 1 september lalu baru saja kami merayakan nya ultah nya.
sebagai anak tertua aku juga sering mengajak nya bermain bersama, menghabiskan waktu bersama, atau cuma sekedar makan eskrim berdua.
seru? BANGET!!!
bakal banyak banget yang bisa aku omongin kalo disini, tapi karena aku lagi ngetik di warnet hehe, jadi aku nggak bisa lama2.
intinya aku sayang banget sama adik ku yang satu itu,
berikut adalah beberapa poto ku dan keluarga ku sama salsa












ragam bahasa kalimat turunan


Dalam kajian bahasa dibedakan unsur bahasa yang sederhana dan unsur yang kompleks. Dalam morfologi terdapat kata sebagai objek kajian morfologi yang memiliki sifat yang demikian itu yang disebut sebagai kata dasar atau kata turunan. Kata Dasar merupakan dasar pembentukan kata turunan, kata turunan merupakan bentukan dari kata dasar.

Begitu pula dalam sintaksis. Kalimat sebagai objek kajian sintaksis juga dibedakan atas kalimat dasar dan kalimat turunan, kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat turunan mencakupi turunan tunggal dan kalimat turunan majemuk. Kalimat turunan tunggal merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas satu klausa, sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Jadi istilah dasar dan turunan dilihat dari peranan dalam pembentukan.


Jenis Kalimat Menurut Jumlah Klausanya
Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.

Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa. Karena klausanya yang tunggal maka dinamai kalimat tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada satu P(predikat) di dalam kalimat tunggal. Seperti telah dijelaskan, unsur S dan P adalah penanda klausa. S dan p selalu wajib dalam setiap kalimat.
Adapun O, Pel, dan Ket sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Kehadiran O, Pel, Ket bergantung pada P. Jika P masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.

Contoh :
         
        Kami mahasiswa Indonesia.
        Jawaban anak pintar itu sangat tepat.
        Mobil orang kaya itu ada delapan.
Kalimat tunggal dapt dilengkapi atau diperluas dengan menambah satu unsur O, Pel, dan Ket. Jadi kalimat tunggal tidak harus berupa kalimat pendek.

pengertian kalimat efektif dan syarat nya


1. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.

2. Syarat Kalimat Efektif 2.1 Keterpaduan 2.1.1 Pengertian Keterpaduam Keterpaduan adalah keterpaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga maksud atau informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah (sistematis).
• Kalimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.
• Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek- verbal-pasien.
• Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada / tentang.



Contoh:

Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)

Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)

Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

DIKSI pengertian, juga contoh nya


Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Fungsi dari diksi antara lain :
  • Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
  • Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
  • Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
  • Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam hubungan makna :
  1. Sinonim
    Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
  1. Antonim.
    Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
  1. Polisemi.
    Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
  1. Hiponim.
    Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
  1. Hipernim.
    Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
  1. Homonim.
    Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
  1. Homofon.
    Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
  1. Homograf.
    Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.

Contoh :
Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

Makna Konotasi
Kalau makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu. Misalnya Frase jam tangan.
Contoh:
Pak Slesh adalah seorang pegawai kantoran yang sangat tekun dan berdedikasi. Ia selalu disiplin dalam mengerjakan sesuatu. Pada saat rapat kerja, salah satu kolega yang hadir melihat kinerja beliau dan kemudian berkata kepada sesama kolega yang lain “Jam tangan pak Slesh bagus yah”.
Dalam ilustrasi diatas, frase jam tangan memiliki makna konotasi yang berarti sebenarnya disiplin. Namun makna ini hanya diketahui oleh orang-orang yang bekerja di kantoran atau semacamnya yang berpacu dengan waktu. Dalam contoh diatas, Jam Tangan memiliki Makna Konotasi Positif karena sifatnya memuji
Makna konotasi dibagi menjadi 2 yaitu konotasi positif  merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan, dan konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.

copass from:
dan 
http://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/
juga, 
http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi

Sabtu, 12 Oktober 2013

karya tulis non ilmiah

Karya Aiegustin Diansari Pranoto - “Saatnya untuk bangun, sekarang jam 05.00 tepat, waktunya untuk bangun !” Suara yang begitu nyaring terdengar dari jam weker yang terletak disebelah telingaku. Terbangun aku dari tidur yang nyenyak, hujan yang turun semalam masih meninggalkan hawa dingin yang membuatku enggan untuk melepas selimut. Satu hal yang menguatkanku untuk bangun hari ini. “Dia” yaah, cowok berpostur tinggi, hidung mancung, alis tebal, dengan setelan jaket biru yang biasa ia kenakan, yang selalu menjeputku di depan gang setiap pagi. Siapa lagi kalau bukan Kian Al-Farabi, pangeran tampan setampan romeo dan aku julietnya. Hahaha jelas saja aku berkata seperti itu, sebab cowo cuek yang gak romantic itu adalah pacarku. Tak ada satupun yang boleh mengejek pacar Iris Tantia, karena bagaimanapun aku sayang padanya.
Setelah semuanya siap, seperti biasanya pukul 06.30 pagi. Aku sudah harus stand by di depan gang. Karena dia gak suka yang namanya nunggu, jadi aku harus buru-buru tiap paginya. Setelah 10 menit menunggu.
“Eh ayok !!!” ujar Kian menghampiriku.
“Aaah…iya sabar.” Jawabku sambil tersenyum lebar.
Seperti biasanya aku langsung naik dan memegang erat jaket birunya itu. Aku dan dia selalu saja ngobrol disepanjang jalan, ntah apa-apa saja yang kami obrolkan akupun tidak tau, yang pasti bahan pembicaraan kami tidak ada habis-habisnya. Tapi hari ini aku heran, dia hanya diam saja dan berbicara seperlunya.
“Kamu kenapa sih?” tanyaku penasaran.
“Aku, gak kenapa-kenapa kok.” Jawabnya singkat.
“Ih, kamu kok diem aja daritadi?” ujarku
“Ya engga, aku cuman capek aja,” dijawabnya lagi dengan ekspresi datar.
Seperti biasa dia memarkirkan motornya paling depan. Setelah itu, kami jalan berdua menuju kelas masing-masing. Yaaah, aku dan dia beda kelas. Dia kelas XG sedangkan aku XE. Setelah 8 jam berada di sekolah, bell pun berdering kencang “kriiing..kriiing..kriing..” semua anak berhamburan keluar. Kurasakan hp di saku rokku bergetar, sudah kutebak pasti itu Kian. Sebuah pesan ingkat yang sudah tidak asing lagi ku terima.
“Kamu dimana? Ayok cepetan. Aku udah di parkiran.”
Dengan segera aku berlari dan meninggalkan teman-temanku. Sesampainya di parkiran aku langsung menuju kearahnya dan mengantarku pulang kerumah. Disepanjang jalan satu katapun tidak keluar baik dari mulutnya maupun dari mulutku. Aku bingung ada apa dengan dia.
Setiap magrib tidak lupa aku mengingatkannya untuk solat. Tapi aku heran, kenapa dia tidak membalasnya. Ketika aku sedang asik mendengar musik, tiba-tiba saja hpku bergetar. “Dreet..Dreet..” dengan segera aku mengambil hpku, karena ku tau itu pasti dia.
“Ris, ada kabar gak enak, kamu gak boleh sedih cukup aku yang sedih,” isi pesan singkatnya.
“Kamu kenapa? Ada apasih?” tanyaku penasaran.
“Aku mau pindah jauh ke Kalimantan.” Ujar Kian.
“Kamu bohong ya? Ah kamu becandanya basi.” Dengan segera aku membalasnya.
“Aku gak bohong Ris, ayah aku kemaren bilang. Kenaikan kelas. Satu bulan lagi aku pindah. Aku gak tega bilang ini ke kamu. Tapi mau gimana lagi, aku juga gak pengen gini.” Balasnya.
Tidak terasa air mataku jatuh begitu saja, bersamaan dengan lepasnya handphone dari genggamanku. “ Ini mimpi apa kenyataan sih? Ih gilak semuanya gilak !!!” air mataku terus berjatuhan tanpa diperintah. Langsung ku ambil handphoneku di lantai, tanpa berfikir panjang aku langsung menelphonnya.
“Kamu bohongan gak sih? Jawab serius!” kata-kata yang keluar pertama kali dari mulutku.
“Iris, aku minta maap sama kamu, aku gak maksut buat kamu sedih.” Ujar Kian.
Bibirku tak sanggup lagi untuk berbicara sepatah katapun. Langsung ku non aktifkan hpku dan melemparnya jauh dariku. Aku benar-benar tidak pernah menduga bahwa dia akan pindah. Kabar ini sungguh membuatku seperti kehilangan tulang-tulang rangka yang menopang tubuhku. Badan ku terasa sangat lemah, dan aku hanya bisa terduduk lemas sambil menggigit guling yang ada di genggamanku.
Pagi ini suara alarm kembali membangunkanku. Mataku terasa berat untuk dibuka, mungkin karena menangis semalam, sampai ku merasa kelopak mataku berat sekali seperti ditimpah batu gilingan cabe seberat 1 kg. ketika ku berkaca di cermin, langsung ku berlari ke kamar mandi dan mencuci mataku. Aku tak ingin dia tau kalau semalaman aku menangis.
Seperti biasanya kami berangkat bersama, tak ada satu katapun yang keluar saat itu. Karena aku berusaha menahan air mata yang selalu meronta ingin keluar. Aku pun selalu menundukkan kepalaku. Aku tak ingin dia melihat mataku yang bengkak ini. Ketika hampir sampai kelas aku mengajaknya berbicara.
“Kok pindah?” ujarku.
“Ayah pindah tugas.” Jawabnya singkat.
“Trus rumah kamu gimana?” ujarku penasaran.
“Di jual kata ayah,” jawabnya ringan.
Aku menggerutu dalam hatiku “ih,cowok ini enteng banget sih jawabnya, gak tau apa semaleman gua nyaris mati tenggelem di air mata!” Ketika sampai depan kelasnya, aku langsung lari dan menuju kelasku. Semua air mata jatuh tak tertahan lagi. Teman-temanku langsung menghampiriku, semua bertanya ada apa denganku.
Berat, Cuma itu yang sekarang ada di otakku. Dalam benakku, aku kesal sekali padanya. Hari demi hari berjalan tanpa terasa. Aku tak bisa bersikap seperti biasanya. Mata merah dan muka lusuh yang selalu terpasang di wajahku setiap harinya. Setiap malam, kebiasaan setiap harinya, selalu smsan dengan dia. Tidak lain sekarang yang dibahas yaaa tentang dia, kepindahannya, dan nasibku setelah itu. Satu hal yang menguatkanku ketika dia mengirimkan pesan singkat.
“Kamu tenang aja, dua taun lagi aku tunggu kamu di Jogja ya ris, kita kuliah disana. Kamu mau kan?”
Aku hanya bisa mengiyakan dan berharap dua tahun lagi itu jadi kenyataan. Tapi dua taun itu gak sebentar. Air mataku kembali menetes hingga ku terlelap dalam tidur dengan diiringi lagu Secondhand Serenade yang sama sekali tak kusukai awalnya. Tapi mungkin Stay Close Don’t Go lagu itu cocok dengan nasibku sekarang ini.
Aku membulatkan tanggalan di kalender untuk satu harinya. “Sebentar lagi” desahku sambil menghela nafas. Tentunya sisa waktu ini akan ku manfaatkan baik-baik. Aku dan Kian selalu kemana-mana berdua. Rasanya tak ingin bergeser satu detikpun dari sampingnya bila mengingat nanti mungkin tak seindah hari ini.
Di hamparan rerumputan dekat rumahku. Tempat biasa kami bersama. Ku rasakan kesejukan angin yang berhembus.
“Kalo kamu pindah nanti, kalo punya cewek baru jangan lupa sama aku ya Ki,” ujarku sambil memegang erat tangannya dan merebahkan kepalaku di pundaknya.
“Kalo aku pindah nanti, kamu gak boleh sama cowok laen ya, aku sayang kamu Ris. Janji ya !” jawabnya sambil menatap wajahku.
Percaya gak percaya mungkin dia masi bisa bilang sayang sekarang, tapi ntah untuk nanti. Buat LDR (Long Distance Relationship) sudah pasti dan kudu wajib ada yang bakal ngerasain sakit hati.
Hari ini, 16 Juni 2011, baju abu-abu yang melekat ditubuhku. Melengkapi kepucatan wajah dan beratnya mata yang menahan beban air ini. Aku berdiri di tengah keramaian. Yaaah.. hari ini aku berada di Bandara Radin Intan, sungguh akan menjadi tempat yang paling ku benci.
“Iris….,” ujar Kian.
Aku hanya menoleh dan tetesan air matapun tak bisa kutahan. Kudekap erat Kian dan aku sama sekali tidak ingin melepasnya.
“Aku sayang sama kamu. Kamu gak boleh pergi ! Bodok amat !” tak tahan lagi aku menahannya.
“Happy Anniversary 4 mounth sayang” ujarnya.
Aku baru sadar ternyata sudah 4 bulan kami bersama.
“Aku tunggu kamu di Jogja ya,” ujarnya kembali sambil perlahan melepaskan dekapanku.
“Aku mau kasih kamu ini, di pake ya Kian.”
Bungkusan kado berwarna merah berisi sweeter merah yang sudah lama kubelikan. Awalnya aku berniat akan memberikannya saat dia ulang tahun nanti. Langkah- langkah kecil itu membawanya pergi dan hilang dari penglihatanku. Sejenak kupejamkan mata dan suara pesawat itu membawanya pergi jauh dariku. Kisahku seperti sinetron yang tak pernah kuduga awalanya, entah apa yang harus kulakukan sekarang. Mungkin menepati janji-janji itu sampai mengunggu dua tahun lagi kalaupun tuhan mempertemukan kami. Selamat datang kesendirian. Selamat datang kesedihan.
“ I can see you if you are not with me I can say to my self if you are oke”

Read more: http://cerpen.gen22.net/2011/12/jangan-ulang-hari-itu.html#ixzz2hUdpnbEs

karya tulis bahasa semi ilmiah

Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah disebut sebagai salah satu gubernur terkaya di Indonesia. Menurut juru bicara keluarga Atut, Fitron Nur Ikhsan, hal tersebut bukan sesuatu yang aneh sebab Ratu Atut sebelumnya adalah seorang pengusaha dan berasal dari keluarga pengusaha sukses.

"Ibu Atut ini sudah jadi pengusaha sejak lama. Orang tuanya pengusaha sejak tahun 1960-an dan sudah mendapat proyek besar sejak tahun 1970-an. Ini adalah keluarga pengusaha. Jika sekarang faktanya beliau adalah seorang gubernur, ya beliau adalah gubernur yang kaya," ujar Fitron usai diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11/2013).

Ratu Atut juga diketahui belum pernah melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK sejak 7 tahun silam. Kini harta kekayaan Atut semakin meningkat. Meningkatnya jumlah harta kekayaan Atut disebut Fitron karena Atut baru saja menerima harta warisan dari orang tuanya.

"Kenaikan (harta) Bu Atut, itu dari orangtuanya yang meninggal, dia ahli warisnya. Sebelum pilgub itu, orang tuanya meninggal dunia dan sudah dapat harta waris. Sebagian besar dari tanah," kata Fitron.

Diketahui, laporan terakhir yang disampaikan Ratu Atut yaitu pada 6 Oktober 2006. Jumlah total harta kekayaannya saat itu sebesar Rp 41.937.757.809. Di dalam lembaran LHKPN, Atut tidak memiliki uang dalam bentuk dolar.

Harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan berjumlah total Rp19.160.418.750. Atur tercatat memiliki tanah dan bangunan sebanyak 122. Semuanya tersebar di Bandung, Cirebon, Serang, Pandeglang, Jakarta Barat. Keseluruhan tanah ini tertulis sebagai hasil perolehan sendiri.


Harta bergerak berupa alat transportasi dan alat mesin lainnya berjumlah total Rp 3.931.463.539. Atut memilik 38 jenis kendaraan, mulai dari motor hingga mobil. Beberapa mobil yang dimilikinya yakni, mobil Merk CJ 7 tahun 1981, berasal dari perolehan sendiri tahun 1989, mobil Daihatsu Taft tahun 1992, perolehan sendiri tahun 1994, mobil Isuzu Panther 1991, berasal dari hasil sendiri pada 1991

karya tulis bahasa ilmiah

A. Lingkungan Hidup dan Perubahannya.

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia mempunyai peran yang sangat penting, karena pengelolaan lingkungan hidup pada akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.

Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1886, yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar organism dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang mempelajari mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai tempat kediaman dan sebagai sumber kehidupan.

Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :

·         Pemurnian udara dan air
·         Pengurangan kekeringan dan banjir
·         Pembentukan dan pemeliharaan kesuburan tanah
·         Detoksifikasi (penetralan racun) dan dekomposisi (penguraian sampah)
·         Penyerbukan tanaman perkebunan dan vegetasi alami
·         Penyebaran benih
·         Siklus dan pergerakan nutrien
·         Pengendalian mayoritas hama agrikultur potensial secara luas
·         Pemeliharaan biodiversitas
·         Perlindungan pantai dari erosi oleh ombak
·         Perlindungan dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya
·         Stabilitas iklim parsial
·         Pengendalian cuaca yang ekstrim dan dampaknya
Pembangunan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Pembangunan diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi” yang tidak ramah lingkungan. Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Pengaruh terhadap lingkungan sebagai akibat pengurasan dan pemborosan sumber daya alam serta pencemaran lingkungan di antaranya adalah :
1.      Peningkatan pencemaran limbah B3 (bahan buangan barbahaya beracun)
2.      Peningkatan hujan asam
3.      Penipisan gas O3 (lapisan ozon) di atmosfir yang merupakan pelindung bumi dari berbagai sinar kosmis yang membahayakan kesehatan.
4.      Peningkatan gas-gas rumah kaca seperti CO2, CH4, CPC, dan N2O
5.      Pemanasan global
6.      Punahnya hutan tropis dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
7.      Degradasi keanekaragaman hayati bumi
8.      Penyusutan tanah subur dan peningkatan tanah kritis
9.      Krisis air bersih
Dengan kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan hidup generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup generasi yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam cara untuk melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah dan pemakaian sumber energi alternatif.

B. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup.

1. Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia.
1.      Pencemaran lingkungan
2.      Penebangan hutan
3.      Pembangunan
4.      Penggunaan pestisida
2. Perubahan lingkungan akibat faktor alam
1.      Banjir
2.      Gempa bumi
3.      Gunung meletus

C. Pencemaran Lingkungan Hidup

1. Pencemaran

Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang diintroduksi ke lingkungan adalah pencemar atau polutan.


2. Jenis – Jenis Pencemaran.

1. Pencemaran Udara

Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena berbagai kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan pembakaran hutan menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk sampingnya. Di samping itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan vulkanik. Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah kegiatan manusia. 

Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon (HC), Sox, dan partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari transportasi yang menyumbang hampir 60% CO dan 15% HC.
Polutan pencemaran udara yaitu :
1.      Karbon Dioksida (CO2).
2.      Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
3.      Karbon Monoksida (CO).
4.      Kloro fluoro karbon (CFC).
5.      Dioksin.
6.      Nitrogen Oksida(NO).
7.      Hidrokarbon (HC) dan Oksidan Fotokimia.
8.      Timbal (Pb).
9.      Sulfur Oksida (SO).
10. Partikel.
11. Pengaruh rumah kaca.


2. Pencemaran Air

Sumber pencemaran air meliputi sebagai berikut :
1.      Padatan
2.      Limbah Pertanian.
3.      Limbah Rumah Tangga.
4.      Limbah Industri.
5.      Mikroorganisme
6.      Logam Berat.
7.      Penangkapan Ikan dengan Menggunakan racun.

4.      Pencemaran Tanah.

Jenis polutan tanah yaitu :
1.      Senyawa Xenobiotik Organik.
2.      Nitrat dan Fosfat.
3.      Sulfur dan Nitrogen Oksida.
4.      Logam.
5.      Pencemar lainnya.