flash message

Jumat, 02 November 2012

namanya Zendeetha selvia soeboer


Namanya Zendeetha Selvia Soeboer.
Nickname nya Deedee.
Ntah, badai apa (Eit, perlu di bold ya, BADAI, bukan angin lagi) yang membuat saya malam ini menulis tentang salah satu teman saya yang satu ini disini.
saya tau, kayak gada topik lain aja yang pengen di tulis, daripada nulis tentang orang ini. :p
anyway, langsung mulai aja kali ya...
Deedee, adalah teman pertama saya di dunia perkampusan. (Kampus? YA! KAMPUS!! sequel 'Alan si anak sekolah' udah selesai, dan dilanjut dengan sequel kedua nya yaitu 'Alan si anak kuliahan')
diawali dari jadi temen (yang di paksa) se-kelompok waktu Ospek di salah satu kampus swasta tempat saya menuntut ilmu. Lalu berteman di jejaring sosial kenamaan facebook.
Lalu, selanjut nya juga di (Ehemm... dipaksa lagi...) sekelas di tingkat 1.
Dia itu fans berat Michael Jackson. Pernah saya menyebut nama Michael jackson dengan sebutan, 'JACKO', tapi reaksi Deedee malah marah. Karena dia bilang sebutan 'jacko' cuma di pakai oleh 'Hater' michael jackson. Dan berulang kali, Deedee selalu bilang, sebut aja 'MJ' dengan pronounce 'EM-JYE'.
Dari joged (Ok, mungkin anak zaman sekarang mulai terbiasa nyebut joged, dengan kata dance. Tapi saking saya Village-nya sampe sekarang pun saya masih nyebut dance itu joged), juga nyanyi semua tembang-tembang lawas MJ dia hafal di luar kepala.
Karena banyak ketidak samaan, antara kami. Akhir nya kami pun jadi deket, dan deket.
Dari jadi sahabat curhat, jadi sahabat 'pemerhati fashion'.
Banyak kejadian-kejadian memorable tentang kami berdua, yang saya rasa masih seperti baru kemarin.
seperti, mabal (Bolos) ke starbuck, senda gurau di danau UI, makan eskrim bareng, juga air mata dia yang pertama mengalir di usia kuliah di depan saya.
Kami pun punya panggilan khusus dalam penyebutan nama masing-masing.
saya menyebut dia dengan nama telenovela jadul, 'Furguso', dan dia menyebut saya 'Cecilia'.
Alasan saya memilih nama itu, karena dia emang seperti cowok. Terus dia nyebut saya nama itu karena dia rasa saya ini makelar jablay. Saya nggak tau, di San francesco sana ada jablay apa nggak.
Tapi belakangan ini saya baru tau bahwa, nama furguso, adalah nama anjing di salah satu telenovela.
#pfft =))
Sampai pada akhir nya,
orang-orang di sekitar kami mulai membuat spekulasi tentang kami. YA! Tidak lain, kami di gossipkan pacaran.
Setiap di tanya,
"Alan, lo suka ya sama Zendeetha?"
"..."
saya hanya mengumbar senyum, lantas berlalu.
Tentu saja, awal nya saya menikmati nya. Karena saya merasa mereka yang bertanya itu tak lebih seperti Paparazzy, dan kami artist nya.
Tapi lama-kelamaan,
saya pun merasa kurang nyaman dengan kondisi ini. Juga, bukan saya seorang yang merasa ketidak nyamanan ini. Deedee juga demikian.
Akhir nya setiap di tanya dengan pertanyaan yang sama pun, kami mulai menjawab nya dengan jawaban yang sebenar nya.
Oh ya,
saya memang bertekad, untuk menjadi sosok laki-laki yang cukup memerhatikan fashion.
Dulu nya saya memang acuh tak acuh dengan penampilan. Karena saya selalu merasa, saya nggak mau waktu saya di buang percuma hanya untuk berkaca di depan cermin sambil memilah pilihan potongan baju dan celana yang cocok dengan postur tubuh saya.
Tapi berkat Deedee,
Dia mulai memberikan sedikit-banyak advice mengenai tips&trick me-matching-kan pakean, supaya saya nggak miss-match lagi.
Dan, tidak terasa, 1-2 semester berlalu...
di tingkat 2 ini, saya berbeda kelas sama Deedee. Saya bersyukur, nggak sekelas lagi sama dia.
Karena arti nya, saya bisa memulai lembaran baru tanpa perlu membuat orang-orang di sebelah kiri-kanan saya berpikir kalo saya homo yang haus belaian pantat, karena gara-gara Deedee yang tiap pagi selalu manggil saya dengan suara keras 'CECILIA'.
juga, nggak akan ada lagi yang menghasut saya buat mabal kuliah terus mejeng di lawson. juga, nggak ada lagi yang ngebuat kuping saya sakit gara-gara dia yang suara nya mirip intercom di stasiun.
YA! Saya bersyukur nggak ada lagi si cewek pengganggu itu!
Muahahahahaha

Saya pun mulai lembaran baru di kelas baru, dengan menonjolkan sisi laki-laki yang doyan baca buku dan bolak balik perpus.
di kelas saya benar-benar tenang karena nggak ada suara berisik orang itu lagi...

Tapi...
mulai ada perasaan kehilangan disini (nunjuk-nunjuk bagian dada sebelah kiri. Bukan..bukan! bukan jantung! tapi sedikit ke kanan, tapi bukan tepat di tengah).
perasaan itu adalah
nggak ada lagi yang bisa saya kata-katain. nggak ada lagi yang manggil saya CECILIA. Dan... nggak ada lagi yang biasa setiap pagi memberi saya senyuman lebar penuh harap.

Ya!
Di mata saya, Deedee adalah cwek pengganggu,
tapi
di mata saya juga Deedee adalah si pengganggu yang saya sayang. :)

Oh ya,
Saya nggak keberatan jika ada yang menganggap kami berdua pacaran lagi.
Karena pandangan saya pada mereka kali ini beda.
saya merasa,
'mereka itu orang buta'
karena mereka tidak melihat ada jurang transparant pemisah antara kami yang di sebut dengan persahabatan.

Orang bilang, mencari sahabat itu yang selalu ada setiap saat.
Tapi bagi saya,
sahabat adalah, mereka yang terus mem-bego bego kan kita, lalu kita tertawa bersama nya.
Deedee adalah salah satu nya. :)

3 komentar: